Jangan Boros! Lebih Hemat dengan Cakep Malayu!

​Salah satu ciri Bahasa adalah pemborosan kata. Hal ini terjadi karena dalam bahasa, kata-kata yang panjang lebih sering dipakai karena dianggap lebih sopan serta memberi waktu untuk si pencakap berfikir ketika bercakap. Contoh: "bahwasanya", "tersebut, "adalah," dan sebagainya. Dalam Cakep, penghematan kata dan kalimat adalah hal yang menjadi prinsip dasar. Semakin pendek suatu kalimat, semakin baik, selagi masih mengantarkan maksud yang sama. Berikut beberapa pemborosan yang sering terjadi pada Bahasa.

 

1. Penggunaan "dengan" sebelum kata benda

Pada bahasa "dengan" sering dipakai sebelum kata benda untuk menyatakan kebersamaan benda sebelumnya dengan benda sesudahnya. Dalam Cakep, kata "dengan" dapat dipersingkat dengan imbuhan "bar-"

Contoh seperti frasa-frasa berikut:

dengan cintamu : barkahasih kau

dengan segenap jiwa : barsagenep ɲawa

dengan bantuan yang ia berikan : barbantuan iaŋ ia beri

 

2. Penggunaan "Secara" sebelum kata sifat

"Secara" dalam Cakep cukup diwakili dengan awalan "sa-".

Contoh

secara cepat : sacepet

secara tegas : sategas

secara langsung : salaŋsuŋ

secara tidak sengaja : sati'ʔ barkahendak

 

3. Penggunaan "yang" yang berlebihan

Dalam Cakep, "yang" digunakan seminimal mungkin.

Contoh

rumah yang besar : rumah besar

anak yang ramah itu : budak ramah tu

 

4. Kata ulang

Dalam Cakep, kata ulang boleh dipersingkat dengan menambah tanda petik tunggal (" ' ") setelah huruf pertama dalam kata ulang tersebut, kemudian diikuti oleh kata kedua secara lengkap.

Contoh:

orang-orang : u'uraŋ

rumah-rumah : r'rumah

mobil-mobil : g'gendiri

 

5. Akhiran "-kan" yang mubazir

Akhiran "-kan" tidak diberikan pada kata yang berawalan "memper-" dan "diper".

Contoh

mempertaruhkan : mampartaruh

mempermainkan : mamparmain

dipermasalahkan : niparsulit

dipersatukan : niparsatu

Pada beberapa kata kerja, tidak perlu memakai "-kan".

aku berikan ini padanya. : beri ini ka diia ' aku.

ia mengatakan bahwa ia tidak suka dengannya. : barucap ia saɲampaŋ ti'ʔ seneŋ diia ' ia.

kamu menggantikan posisinya. : maŋganti diia ' eŋkau.

 

6. Kata-kata panjang tidak disukai dalam Cakep

Kata-kata panjang cenderung digantikan dengan kata yang lebih pendek dalam Cakep.

Contoh:

adalah : dah

tersebut : tu

padanya : (ka) diia

padaku : (ka) diaku

padamu : (ka) dikau

merupakan : tu

 

Contoh perbandingan paragraf dalam Bahasa berbanding Cakep.

Bahasa:

Unsur-unsur dongeng terdiri dari tema, alur, latar, tokoh, penokohan, dan amanat. Dongeng merupakan cerita sederhana bersifat fiksi, di mana unsur-unsur yang ada di dalamnya hasil rekayasa dari pengarangnya. 

Cakep:

Dah liŋkuŋ, alur, halaman, tukuh, panukuhan, dan pesen ‘ b'butir cerani.  Cerakep riŋkas sangicaʔ ‘ cerani tu, iaŋ b'butir dalem ɲa dah b'buatan paŋaraŋ ɲa. 

Terima kasih telah membaca, hendaklah engkau sehat selalu!

Tiada ulasan:

Dikuasakan oleh Blogger.