Kata Kepemilikan: Puɲa, Ada, dan Untuk.
Dalem Cakep ada 3 kata kepemilikan, yaitu puɲa, ada, dan untuk. Ketiga kata ini digunakan dalam kasus yang berbeda.
1. Puɲa
puɲa dipakai dengan format
yang dimiliki (objektif) + iaŋ + puɲa +
yang memiliki (subjektif)
atau
iaŋ + puɲa + yang memiliki (subjektif)
+ yang dimiliki (objektif)
Contoh:
Rumah ni iaŋ puɲa aku.
Iaŋ puɲa aku di-rumah ni.
Dukar tu iaŋ puɲa ia.
Iaŋ puɲa ia di-dukar tu.
Dikau dah iaŋ puɲa aku.
Iaŋ puɲa aku dikau dah.
Jadi, dalam Cakep, kata puɲa harus
didahului oleh kata iaŋ dan diikuti oleh subjek
setelahnya, bukan sebaliknya.
2. Ada
Ada dipakai dengan format:
subjek (yang memiliki) + ada + yang
dimiliki (obejektif).
Contoh:
aku ada kawan.
aku ada rumah.
ia ada dukar.
aku ada dikau.
3. Untuk
Untuk dipakai untuk kepemilikan yang bersifat
penujuan. Biasanya dalam pertanyaan kepemilikan dan jawabannya.
mana untuk diaku?
ini untuk dikau, ini untuk diia, duan ini untuk diaku.
Kata puɲa juga boleh dipakai untuk
bertanya dan jawabannya, namun harus didahului kata iaŋ dan kata ganti orang yang
mengikuti setelahnya menjadi bersifat subjektif.
Contoh:
mana puɲa aku? (salah, karena
kata puɲa harus didahului kata iaŋ)
mana iaŋ puɲa aku? (benar)
ini iaŋ punya kau, ini iaŋ puɲa
ia, duan ini iaŋ puɲa aku.
Perhatikan bahwa kata ganti orang yang mengikuti kata untuk adalah
bersifat objektif (diaku, dikau, diia) sedangkan yang mengikuti
kata puɲa adalah subjektif (aku,
kau, ia).
Sekarang mari kita lihat beberapa kesalahan umum
dalam barcakep.
aku puɲa kaban. (salah)
aku ada kaban. (benar)
kaban iaŋ puɲa aku. (benar)
Ingat! kata puɲa harus diikuti subjek
setelahnya, bukan objek. Jika diikuti objek, maka kata kepemilikan yang tepat
adalah ada atau untuk.
rumah puɲa aku. (salah, karena
kata puɲa tidak didahulu iaŋ)
rumah iaŋ puɲa aku. (benar)
Ingat! kata punya harus didahului kata iaŋ.
puɲa apa kau? (salah)
apa iaŋ kau puɲa? (benar)
ada apa kau? (benar)
Dalam ayat tanya, formula iaŋ + puɲa +
subjek berubah menjadi iaŋ + subjek + puɲa.
Ingat bahwa dalam pemakaian puɲa, kata iaŋ selalu
menyertai.
Perbandingan makna.
apa iaŋ kau puɲa? (bermakna
pembicara menanyakan kepada lawan bicara apa yang si lawan bicara miliki)
apa iaŋ untuk dikau? (bermakna
pembicara menanyakan apa/siapa yang memiliki si lawan bicara)
dalam Cakep, kata “mampuɲai” (mempunyai/memiliki) dan “naipuɲai” (dipunyai/dimiliki) bukanlah suatu
perkataan. Secara ringkas, “mempunyai” dalam Cakep adalah ada dan
“dipunyai” adalah untuk.
Contoh:
Bahasa: aku mempunyai seorang teman.
Cakep: aku ada satu kaban.
Bahasa: aku dipunyai olehnya.
Cakep: aku untuk diia.
Terima kasih telah membaca, hendaklah engkau sehat selalu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan