Satu, Esa dan Sasa, Bagaimana Penggunaanya dalam Cakep?

Dalam Cakep, satu, esa, dan sasa dipakai dalam kasus yang berbeda. Esa adalah nomor ordinal, artinya nomor yang dipakai untuk pengurutan atau perhitungan/pengiraan. Sedangkan satu dipakai sebagai kata sandang tak terbatas (indefinite article). Satu juga dipakai dalam makna pekerjaan yang menyatukan beberapa barang menjadi suatu kesatuan.

Jika dipadankan dalam bahasa Inggris, maka “esa” dalam Cakep adalah “one” sedangkan “satu” adalah “a/an”.

Contoh:

Bahasa: Saya memiliki satu mobil.

Cakep: Aku ada esa gendiri. (Artinya si “aku” memiliki satu buah gendiri/mobil/kereta)

English: I have one car.

Bandingkan dengan;

Bahasa: Saya memiliki suatu mobil.

Cakep: Aku ada satu gendiri. (Artinya si “aku” memiliki suatu gendiri/mobil/kereta)

English: I have a car.

Jadi, dalam Cakep kata “esa” dapat dipadankan dengan kata “satu” dalam Bahasa dan kata “satu” dalam Cakep dapat dipadankan dengan kata “suatu” dalam Bahasa. Dalam Cakep tidak ada kata “suatu”.

Dalam Cakep, kata seorang, seekor, sebuah, dll semua diterjemahkan ke “satu”. Namun jika menyatakan jumlah, maka diterjemahkan ke “esa”.

Bahasa: Beliau adalah seorang guru.

Cakep: Ia dah satu paŋajar. (benar)

Cakep: Ia dah esa guru. (salah, karena kata “seorang” pada kalimat di atas bukan menyatakan jumlah, melainkan sebagai kata sandang, artinya si beliau adalah orang yang berprofesi sebagai guru. Sehingga terjemahan yang tepat adalah satu, bukan esa).

Bahasa: ialah Tuhan yang maha esa.

Cakep: ia dah Tuhaan iaŋ paliŋ esa.

Bahasa: Saya memiliki seekor kambing.

Cakep: Aku ada esa kambiŋ. (jika menyatakan jumlah, maka diterjemahkan menjadi esa kambiŋ, namun bila ingin menunjukkan bahwa kambing yang dimaksud tidak diketahui yang mana, maka diterjemahkan menjadi satu kambiŋ)

Bahasa: Seekor kambing hitam telah memakan tanamanku.

Cakep: Satu kambiŋ hitem elah makan pukuʔ-ku.

Bahasa: Mereka ingin sebuah jeruk.

Cakep: Sida iŋin esa limaw. (jika menyatakan jumlah, maka diterjemahkan menjadi esa jeruk, namun bila ingin menunjukkan bahwa jeruk yang dimaksud tidak diketahui yang mana, maka diterjemahkan menjadi satu jeruk)

Bahasa: Mereka ingin sebuah jeruk yang berasal dari Gunung Daik.

Cakep: Sida iŋin satu limaw iaŋ dateŋ dari Gunuŋ Daiʔ.

(dalam Cakep, “jeruk” adalah acar/pickle, bukan buah jeruk (orange))

Bagaimana dengan frasa “dua orang”, “tiga ekor”, “lima buah” dan lain-lain? dalam Cakep cukup disebut angkanya saja!

Bahasa: Aku memelihara tiga ekor kucing.

Cakep: Aku mambela telu kuciŋ.

Bahasa: Aku memiliki dua orang kakak laki-laki.

Cakep: Aku ada dua abaŋ.

Bahasa: Aku membeli lima buah sepeda motor.

Cakep: Aku mambeli lima dusut.

Suatu jumlah boleh diikuti kata yang mendefinisikan bentuk dari suatu kata benda apabila benda tersebut tidak memiliki bentuk tersendiri secara alami.

Contoh:

Cakep: ambilken aku dua takuŋ air. (benar)

Cakep: ambilken aku dua air. (salah, air tidak memiliki bentuk yang tetap, sehingga saat dia dikuantisasi, perlu disebutkan dalam bentuk apa bentuk/jumlahnya)

Cakep: ambilken aku satu air. (salah)

Cakep: ambilken aku satu takuŋ air. (salah, karena untuk menyatakan jumlah bukan digunakan kata satu, melainkan esa)

Cakep: ambilken aku esa air. (salah, karena air tidak memiliki bentuk tetap, maka harus disebutkan dalam bentuk apa air yang dimaksud)

Cakep: ambilken aku esa takuŋ air. (benar)

Cakep: ambilken aku satakuŋ air. (benar)

Kata satu sebagai pekerjaan menyatukan. Contoh:

Bahasa: ia menyatukan kedua negara itu.

Cakep: ia maɲatukan kadu-dua tanair tu.

English: he unites both countries.

Bahasa: bersatu kita teguh bercerai kita runtuh

Cakep: barsatu kita teguh barceray kita runtuh

English: United we stand, divided we fall

Bahasa: Amerika Serikat adalah sebuah negara.

Cakep: Amirika Tarsatu tu satu tanair.

Englih: The United States of America is a country.

Bahasa: helai-helai benang itu disatukan menjadi satu gulungan.

Cakep: he-helay benaŋ tu naisatuken rapay esa guluŋan.

English: The strands of thread are put together into one skein.

Terlihat bahwa kata satu dalam Cakep juga dapat dipadankan dengan kata unite dalam English.

Pengiraan/Penghitungan

Contoh:

Bahasa: satu ditambah satu sama dengan dua.

Cakep: esa naitambah esa sapada dua.

Bahasa: tiga belas dikurang satu sama dengan dua belas.

Cakep: sapuluh telu naikuraŋ esa sapada sapuluh dua.

Sekarang mari membahas penggunaan kata “sasa” dalam Cakep.

Dalam cakep, sasa dipakai sebagai kata sandang tak tertentu. Artinya benda yang dirujuk tidak ditentukan yang mana. Dalam kasus lainnya, kata sasa dipakai sebagai kata sandang tak tentu untuk benda yang tak dapat dihitung. Kata sasa ini sepadan dengan kata “some” dalam bahasa Inggris.

Bahasa: seseorang telah memakan kueku.

Cakep: sasa uraŋ elah makan kakan-ku.

English: someone has eaten my cake.

Bahasa: saya butuh/perlu suatu nasihat.

Cakep: aku usah sasa anjuran.

English: I need some advice.

Bahasa: mereka memerlukan suatu pertolongan.

Cakep: sida usah sasa partuluŋan.

English: they need some help.

Bahasa: ia harus mendapatkan semacam istirahat.

Cakep: ia kena mandapet sasa jeda.

English: she has to have some rest.

Baiklah, itulah perbedaan antara kata satuesa, dan sasa dalam Cakep. Terima kasih telah membaca, hendaklah engkau sehat selalu.

Tiada ulasan:

Dikuasakan oleh Blogger.