Daftar Nama-nama Tokoh dalam Cerita Rakyat Melayu yang Berasal dari Perkataan Sebenar Melayu

Artikel ini ditulis dalam Bahasa, untuk artikel dalam Cakep Malayu dapat dilihat di sini!

Hah saada parcakep!

Bagaimana kabar anda hari ini? Dalam postingan ini, admin akan membagikan beberapa nama tokoh-tokoh dalam cerita rakyat Melayu yang berasal dari perkataan sebenar Melayu dan Malayik. Sebagai masyarakat yang memiliki sejarah yang panjang, Melayu tentu saja memiliki banyak cerita rakyat. Nama tokoh-tokoh yang ada dalam cerita-cerita tersebut biasanya berasal dari perkataan Sansekerta atau Arab akibat pengaruh Hindu-Buddha dan Islam di dalam masyarakat Melayu. Namun, tidak jarang nama tokoh tersebut justru berasal dari perkataan asli/sebenar Melayu/Malayik. Sebagai pegiat cakep, penting bagi kita untuk mengidentifikasi dan mengetahui nama-nama sebenar Melayu ini, yang nantinya mungkin saja dapat kita jadikan inspirasi untuk menamai anak-anak kita di masa mendatang. Di bawah ini kami sediakan senarai nama-nama tersebut beserta keterangan singkat tentang nama tersebut.


Hang Tuah
Hang Tuah adalah seorang ahli silat terkenal dalam masyarakat Melayu, terutamanya di daerah Johor dan Riau, dan kepulauan Riau. Ia dipercaya hidup di abad ke-15 di Kesultanan Malaka pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah.
Kata 'hang' kemungkinan berasal dari bentuk pengucapan dialek tempatan kata proto-Malayik *uɣaŋ (orang) > uhaŋ > haŋ. Sedangkan kata 'tuah' berasal dari proto-Malayo-Polinesia *tuaq (keberuntungan, tuah).

Orang Kayo Hitam
Orang Kayo Hitam (rutisan Cakep: Uraŋ Kaya Hitem) adalah nama gelar lokal untuk Sayyid Ahmad Kamil. Ia adalah raja Melayu Jambi keempat yang memerintah pada tahun 1500-1515. Ia dikenal sakti dan pemberani di kalangan rakyat Jambi.
Kata 'orang' berasal dari proto-Malayik *uɣaŋ, dari proto-Malayo-Polinesia *uɣaŋ (orang luar). Kata 'kayo' adalah bentuk pengucapan dialek Jambi untuk 'kaya' yang berasal dari proto-Malayik *kaya, dari proto-Austronesia *kaya (kuat, mampu, kaya). Kata 'hitam' berasal dari proto-Malayik *hitəm dari proto-Malayo-Polinesia *qitəm (hitam). 

Pahit Lidah
Pahit Lidah adalah gelar dari pangeran Serunting, yaitu seorang tokoh dalam legenda yang tersebar di daerah Sumatera bagian selatan yang meliputi provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Pahit Lidah diceritakan memiliki kesaktian, yaitu semua ucapannya dapat menjadi kenyataan.
Kata 'pahit' berasal dari proto-Malayik *pahit, dari proto-Malayo-Polinesia *paqit, dari proto-Austronesia *paqits. Kata 'lidah' berasal dari proto-Malayik *dilah, dari proto-Malayo-Polinesia *dilaq, dari proto-Austronesia *dilaq.

Mata Empat
Mata Empat adalah lawan bertarung si Pahit Lidah. Ia berhasil mengalahkan Pahit Lidah dengan mengajaknya beradu kesaktian menghindari buah enau yang digugurkan dari atas pohonnya. Karena si Pahit Lidah tak dapat menghindar, ia pun mati.
Kata 'mata' berasal dari proto-Malayik *mata, dari proto-Malayo-Polinesia *mata, dari proto-Austronesia *matsa. Kata 'empat' berasal dari proto-Malayik *əmpat, dari proto-Malayo-Polinesia *əpat, dari proto-Austronesia *səpat.

Mayang Mangurai
Mayang Mangurai (rutisan Cakep: Mayaŋ Maŋuray) adalah nama istri Orang Kayo Hitam. Ia adalah anak Tumenggung Merah Mato. Selain itu, salah satu putri dalam legenda Putri Tujuh dari Riau juga bernama Mayang Mengurai.
Kata 'mayang' berasal dari proto-Malayo-Polinesia Barat *mayaŋ (mayang, bunga pinang atau kelapa). Kata 'mangurai' berasal dari 'mang+urai'. Kata 'urai' berasal dari Melayu 'uray' (tersibak, terurai, terjabar).

Pinang Masak
Nama Pinang Masak dimiliki oleh beberapa tokoh putri yang berbeda dalam cerita rakyat Melayu. Dalam cerita rakyat Melayu Riau, Pinang Masak adalah nama istri Putra Rengit Perkasa. Dalam cerita rakyat Melayu Jambi, Pinang Masak adalah nama ibu Orang Kayo Hitam. Dalam cerita rakyat Melayu Sumatera Selatan Pinang Masak adalah gelar untuk Nafisah, yaitu seorang putri yang berasal dari daerah Banten, Jawa Barat.
Kata 'pinang' berasal dari Melayu 'pinang'. Kata 'masak' berasal dari proto-Malayik *masak, dari proto-Malayo-Polinesia *ma-əsak (masak, matang).

Sedaro Putih
Sedaro Putih (rutisan Cakep: Sadara Putih) adalah seorang tokoh putri dalam legenda rakyat Bengkulu yang menceritakan tentang asal-usul pohon enau.
Kata 'sedaro' berasal dari 'se+daro'. Awalan 'se-' berasal dari proto-Malayik *sa-, singkatan dari proto-Malayik *əsa, dari proto-Austronesia *əsa (esa, satu). Kata 'daro' berasal dari proto-Malayik *daɣa, dari proto-Malayo-Polinesia *daɣa (dara, gadis, perawan). Kata 'putih' berasal dari proto-Malayik *putih, dari proto-Malayo-Polinesia *putiq (putih).

Bawang Putih
Bawang Putih adalah nama tokoh dari cerita rakyat Melayu Riau berjudul Bawang Putih dan Bawang Merah. Bawang Putih memiliki sifat yang baik dan tulus.
Kata 'bawang' berasal dari proto-Malayik *bawaŋ, dari proto-Malayo-Polinesia *bawaŋ (bawang). Asal usul kata 'putih' telah disebutkan di atas.

Bawang Merah
Bawang Merah (rutisan Cakep: Bawaŋ Mairah) adalah tokoh dari cerita rakyat Melayu Riau berjudul Bawang Putih dan Bawang Merah. Ia memiliki sifat serakah dan tamak, namun akhirnya menyadari kesalahannya.
Kata 'merah' berasal dari proto-Malayik *ma-iɣah, dari proto-Malayo-Polinesia *ma-iɣaq (merah).

Aur Kuning
Aur Kuning (rutisan Cakep: Haur Kuniŋ) adalah nama raja kerajaan Koto Alang. Berdasarkan tambo masyarakat Lubuk Jambi, Riau, Kerajaan Koto Alang dipercayai didirikan setelah keruntuhan Kerajaan Kandis di Kuantan Singingi (Riau) sekitar abad 2 Masehi.
Kata 'aur' berasal dari proto-Malayik *hauɣ, dari proto-Austronesia *qauɣ (aur, buluh, bambu). Kata 'kuning' berasal dari Melayu Kuno *kunit + ŋ, dari proto-Malayik *kunit, dari proto Malayo-Polinesia *kunij (kunyit).

Empang Kuala
Empang Kuala adalah nama pangeran dalam legenda Putri Tujuh dari Riau. Legenda Putri Tujuh ini mengisahkan asal-usul nama Dumai.
Kata 'empang' berasal dari proto-Malayik *əmpʌŋ, dari proto-Malayo-Polinesia *əmpəŋ (empang, penghalang, dam arus sungai). Kata 'kuala' berasal dari Melayu 'kuala' (kuala, muara).

Malin Kundang
Malin Kundang (rutisan Cakep: Maalin Kaundaŋ) adalah nama seorang anak durhaka dari legenda Minangkabau. Meskipun dikisahkan sebagai anak durhaka, namun nama "Maling Kundang" itu sendiri memiliki arti yang bagus.
Kata 'malin' berasal dari Minangkabau 'ma+alin', dari proto-Malayik *alin (alin, memindahkan, mentransfer, memijat). Kata 'kundang' berasal dari Minangkabau 'kundang' (yang disayang, yang dimanja), dari 'ka+undang', dari proto-Malayik *undaŋ (meninjau, menengoki, memperhatikan, mengikuti, menjenguk).

Gunung Ledang
Gunung Ledang adalah nama seorang putri yang disebutkan di dalam Sulalatus Salatin atau lebih dikenal dengan nama Sejarah Melayu. Dalam Sejarah Melayu, Puteri Gunung Ledang dikatakan amat cantik hingga diinginkan oleh Sultan Mahmud dari Kesultanan Melaka. Ia dinamakan demikian karena ia berasal dari Gunung Ledang.
Kata 'gunung' berasal dari proto-Malayik *gunuŋ, dari proto-Malayo-Polinesia *gunuŋ (gunung). Kata 'ledang' berasal dari Melayu 'ledang' (putih kekuning-kuningan, bercahaya (seperti awan yang terkena sinar matahari)).

Buyung Besar
Buyung Besar adalah nama tokoh dalam cerita rakyat Melayu Langkat-Deli Serdang, Sumatera Utara. Buyung Besar dikisahkan melakukan beberapa pengorbanan yang akhirnya berbuah manis.
Kata 'buyung' berasal dari proto-Malayik *buyuŋ (buyung, berperut besar) dari proto-Malayo-Polinesia Barat *buyequŋ (berperut besar). Kata 'besar' berasal dari Melayu 'besar'.

Sekianlah daftar nama-nama tokoh dalam cerita rakyat Malayu yang berasal dari perkataan sebenar Malayu. Bagaimana, apakah anda tertarik untuk menamai anak anda dengan nama-nama di atas? anda tentu juga dapat membuat nama baru yang berasal dari perkataan sebenar Melayu.


Jika anda mengetahui nama-nama sebenar Melayu/Malayik lain dalam cerita rakyat Malayik, jangan sungkan untuk memberi tahu admin melalui kolom komentar. Terima kasih sudah membaca, hendaklah engkau sehat selalu, sembah dikau 🌺.

Tiada ulasan:

Dikuasakan oleh Blogger.